• Identifikasi Kasus Malaria dengan PCR Digital
  • By : Admin
  • On Date : 28 Apr 2023
Identifikasi Kasus Malaria dengan PCR Digital

Kasus malaria di Indonesia masih menjadi bahan perbincangan. Pasalnya, malaria merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia. Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Penularan malaria tergantung pada kondisi cuaca, tetapi biasanya terjadi selama dan setelah musim hujan. Oleh karena itu, daerah tropis dan subtropis merupakan daerah dengan kasus malaria terbanyak.   

WHO World Malaria Report  2020 menyebutkan Indonesia  memiliki jumlah kasus malaria tertinggi kedua di Asia Tenggara. Bahkan dilaporkan jumlah kasus malaria di Indonesia mengalami stagnasi dari tahun 2014 hingga 2019. Penyebab utama penyakit malaria terkonsentrasi di Indonesia bagian timur yaitu iklim.   Memang kondisi cuaca di  Indonesia bagian timur sulit diprediksi karena musim hujan di wilayah ini bisa berlangsung beberapa bulan. Kemudian terkadang panas yang hebat bisa mengambil alih. Kondisi ini membuat kondisi fisik tubuh manusia semakin rentan.   

Identifikasi Kasus Malaria dengan PCR Digital   

Teknologi terbaru untuk identifikasi kasus malaria sedang dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya  alat pendeteksi malaria yang berbeda dari seluruh dunia.   Biasanya pemeriksaan ini menggunakan sampel darah manusia untuk deteksi. Sayangnya, alat deteksi  sangat  ekonomis dan sulit diimplementasikan.   Oleh karena itu, QIAGEN telah meluncurkan QIAcuity Digital PCR System yang dapat digunakan untuk deteksi malaria secara cepat dan efisien.

Seorang ahli terkemuka di Universitas Mahidol, Dr. Wang mengatakan bahwa menggunakan PCR digital  sangat membantunya mendeteksi malaria.    Dr. Wang telah menggunakan qPCR di masa lalu untuk mendeteksi kasus malaria, tetapi qPCR tidak dapat mengidentifikasi pola yang sulit atau tidak diketahui. Untuk itu, ia memutuskan beralih menggunakan PCR digital  untuk mendeteksi kasus malaria.  

Alasan utama Dr. Wang menggunakan PCR digital adalah adanya teknologi pendeteksian yang lebih sensitif yang memungkinkannya untuk menganalisis sampel yang lebih luas, termasuk sampel yang sulit dan tidak dikenal. Selain itu, teknologi  QIAcuity  mudah digunakan dan fleksibel untuk digunakan dalam berbagai peluang analisis.